Blog

Seputar Informasi dan berita mengenai perkembangan San Diego Hills

Ziarah Kubur sebelum dan saat Ramadan Menurut Islam

Date : 01 April 2024
Category: Umum - Read: 682

Ziarah di San Diego Hills

Bulan Ramadan telah tiba, biasanya umat Islam di Indonesia akan melakukan ziarah kubur sebelum dan sesudah Ramadan sebagai tradisi rutin. Tradisi ziarah ini dilakukan karena kepercayaan bahwa bulan Ramadan adalah bulan penuh ampun dan penuh berkah sehingga doa-doa akan lebih banyak terkabul di bulan ini. Selain itu, banyak orang yang merindukan kehadiran orang terkasih yang sudah tak bisa hadir menemani mereka di bulan Ramadan.

Adapun secara bahasa dan istilah, ziarah berarti mengunjungi makam orang yang telah meninggal dunia dengan tujuan berdoa untuk para pendahulu, kerabat, dan sanak saudara yang telah lebih dulu pergi. Di Indonesia, ziarah dikenal dengan istilah Nyekar yang merujuk pada ziarah kubur yang dibarengi dengan penaburan bunga di pusara makam. Tradisi ini awal mulanya dilakukan oleh penganut kepercayaan Jawa Kuno dan Hindu.

A. Hukum Ziarah Kubur bagi Umat Islam

Ziarah kubur dahulu sempat dilarang oleh Nabi Muhammad SAW karena beliau takut umat Islam meniru kebiasaan bangsa Jahiliyah dan ingin menjaga akidah Islam. Namun, setelah akidah Islam menguat, akhirnya ziarah kubur diperbolehkan sebagaimana Nabi Muhammad SAW juga menjelaskan manfaat melakukan ziarah kubur.

Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah kalian, sesungguhnya ziarah kubur dapat melunakkan hati, menitikkan (air) mata, mengingatkan pada akhirat, dan janganlah kalian berkata buruk (pada saat ziarah) (HR Hakim).

Selain manfaat tersebut, berikut beberapa manfaat ziarah kubur lainnya:

  1. Mengenang kebaikan mendiang yang telah lebih dulu meninggalkan. Dengan mengenang hal-hal baik tentang mendiang, kita akan termotivasi untuk berbuat baik selama masih hidup.
  2. Mendoakan dan memohon ampunan untuk mereka yang telah tiada. Doa kita untuk mereka yang telah meninggal dapat menolong mereka di akhirat sebagaimana hadist riwayat berikut: Ketika seseorang telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga (perkara): sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang berdoa baginya (HR Abu Hurairah).
  3. Menghindarkan diri dari cinta dunia yang berlebihan. Dengan menyadari bahwa kita semua akan meninggal dan terpisah dari hal-hal yang kita cintai, maka kita akan mencintai sesuatu sewajarnya saja.

B. Tradisi Nyadran vs Ziarah Saat Ramadan

Berbeda dengan Nyekar, tradisi Nyadran adalah sebutan untuk ziarah kubur sebelum bulan Puasa. Tradisi ini biasanya dilakukan umat Islam di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, pada bulan Sya’ban (Kalender Hijriyah) atau seminggu sebelum bulan Ramadan tiba. Orang-orang Muslim di Indonesia sendiri banyak yang percaya arwah tidak berada di makam dan akan pulang ke rumah selama Ramadan. Tapi, benarkah demikian?

Ternyata, belum ada hadist sahih yang membenarkan hal tersebut. Jadi, ziarah tetap boleh dilakukan kapan saja termasuk saat Puasa. Akan tetapi, sebaiknya ziarah kubur bagi umat Islam dilangsungkan pada hari Jumat sebagaimana hadist: Siapa pun yang menziarahi kubur kedua orang tuanya atau salah satunya tiap hari Jumat, maka diampuni dosa-dosa (kecil) nya dan dia dicatat sebagai orang yang berbakti kepada kedua orang tuanya (HR. Abu Hurairah).

C. Etika Berziarah dalam Islam

Nah, sebelum berziarah, ada baiknya untuk memerhatikan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama ziarah.

  1. Mengucapkan salam dilanjutkan dengan Istigfar.
  2. Membaca surat Al Fatihah yang kemudian dilanjutkan dengan membaca surat pendek, seperti Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas.
  3. Mengucap kalimat tahlil.
  4. Berdoa ziarah kubur.
  5. Menyiramkan air di atas pusara sebagaimana hadist berikut.

Sesungguhnya Nabi Muhammad menyiram air di atas kuburan Ibrahim anaknya dan, ia juga meletakkan kerikil di atasnya (HR. Baihaqi)

  1. Hindari menangis berlebihan karena Islam mengharamkan sesuatu yang berlebihan.
  2. Hindari duduk atau menginjak kuburan karena dianggap tidak menghormati orang yang telah meninggal dunia.
  3. Diharamkan thawaf atau mengelilingi kuburan para wali atau alim ulama.
  4. Dilarang mencari manfaat dari orang yang telah meninggal karena termasuk dalam perbuatan syirik.
  5. Tidak mencela ahli kubur dan hanya membicarakan hal-hal baik mengenai mendiang.

Bagi Anda yang ingin berziarah ke San Diego Hills, tak perlu bingung, karena lokasi mansion Islam memiliki konsep 5 Rukun Islam (Five Pillars Garden) yang terbagi menjadi beberapa mansion dengan penamaan berdasarkan Asmaul Husna, Zakat, dan Waktu Salat. Setiap mansionnya memiliki bangunan ikonik sehingga memudahkan para peziarah untuk menemukan lokasi makam yang dituju.

Selain itu, semua mansion Islam di San Diego Hills pun tepat menghadap kiblat sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW dalam HR Abu Dawud: (Ka’bah adalah) kiblat kalian, dalam kondisi hidup dan mati. Proses pemakaman Islam di San Diego Hills juga sesuai dengan syariat Islam yang berlaku.

Jadi, sudahkah Anda berziarah? Untuk informasi selengkapnya mengenai San Diego Hills, silakan hubungi Helly selaku Sales Manager San Diego Hills dengan klik tombol WhatsApp sekarang juga!

Sumber:


Related Blog

Chat Kami